percikanimanlazuardi

Senin, 17 September 2007

Rindu

Rindu

Sudah kutiba dikampung halamanku
Jujur kuakui ada kerinduan disini
Tuk kembali fitrah
Tuk kembali mengulang masa lalu

Dulu kita masih bisa bercanda
Mungkin sekarang kita tak bisa bertemu
Kau mungkin berkata sudah lupa semuanya
Atau memang kau sengaja diam

Akankah
Bilakah
Rindu ini terus kupendam
Sampai membumcah suatu saat

Peraduanku, 04 September 2007 Pkl. 15.45 Wita

Kamis, 13 September 2007

Rindu

Rindu

Sudah kutiba dikampung halamanku
Jujur kuakui ada kerinduan disini
Tuk kembali fitrah
Tuk kembali mengulang masa lalu

Dulu kita masih bisa bercanda
Mungkin sekarang kita tak bisa bertemu
Kau mungkin berkata sudah lupa semuanya
Atau memang kau sengaja diam

Akankah
Bilakah
Rindu ini terus kupendam
Sampai membumcah suatu saat

Peraduanku, 04 September 2007 Pkl. 15.45 Wita

Rindu

Rindu

Sudah kutiba dikampung halamanku
Jujur kuakui ada kerinduan disini
Tuk kembali fitrah
Tuk kembali mengulang masa lalu

Dulu kita masih bisa bercanda
Mungkin sekarang kita tak bisa bertemu
Kau mungkin berkata sudah lupa semuanya
Atau memang kau sengaja diam

Akankah
Bilakah
Rindu ini terus kupendam
Sampai membumcah suatu saat

Peraduanku, 04 September 2007 Pkl. 15.45 Wita

Rabu, 05 September 2007

Diary Biru

Diary Biru

Kala malam ini akan kutulis untukmu

Puisi terindah hanya untukmu

Dalam sunyinya malam kukenang wajahmu

Kutuangkan keindahan itu dalam Diary Biru

Wajah itu pernah singgah di ingatanku

Tapi kini dia hanya tertuang dalam unkapan

Yang tertulis dalam Diary Biru ini

Entahlah

Apakah ia akan menjadi kenangan di Diary ini

Atau

Dia akan tersimpan kembali di diary hati

Tamalanrea Makassar, 04 September 2007 Pkl. 00.31

Rembulan

Rembulan

Rembulan dilangit redup bersinar

Cahayanya terhalang oleh gerhana

Tapi tidak membuat redup rembulan dilangit hatiku

Rembulan dilangit hatiku menjadi pelita perjalanan

Rembulan ini akan kujaga

Agar tetap bersinar

Karena ia menerangi gelapnya perjalanan hidup

Makassar, 28 Agustus 2007 Pkl. 19.58

Diary Hati

Diary Hati

Dikala mega mulai merah

Memudar diiringi percikan gerimis hujan

Lembut kau menyapa aku

Dengan wajah ayu mu

Kau ucapkan kata-kata indah

Dengan senyum indah dibibirmu

Merambah di nadi dan jiwa

Ketika angin terhenti

Memberi nafas di dada

Tersimpan di diary hati

Jakarta 23 Agustus 2007, pkl 14.37 Wib

Dunia Kelam

Dunia Kelam

Hilir mudik tak tentu arah

Itulah yang bisa kulakukan saat ini

Duduk dan berdiri dari satu tempat ketempat lain

Kepanikan apa ini yang terjadi padaku

Kucoba menghibur diri dengan mendengarkan

Senandung lagu di komputer

Namun tak jua kutemukan apa yg kucari


Kucoba menghibur diri dengan mengingatmu

Dalam setiap tarikan nafasku

Namun tak jua kumerasa tenang

Pejaten Timur, 08 Juli 2007 Pkl. 00.34